Kreativitas adalah kemampuan untuk
mencipta/berkreasi. Tidak ada satu pun pernyataan yang dapat diterima secara
umum mengenai mengapa suatu kreasi timbul. Kreativitas sering dianggap terdiri
dari 2 unsur, Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan
menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Kedua:
Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang
berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah.
Istilah kreativitas digunakan untuk
mengacu pada kemampuan individu yang mengandalkan keunikan dan kemahirannya
untuk menghasilkan gagasan baru dan wawasan segar yang sangat bernilai bagi
individu tersebut. Kreativitas dapat juga dianggap sebagai kemampuan untuk
menjadi seorang pendengar yang baik, yang mendengarkan gagasan yang datang dari
dunia luar dan dari dalam diri sendiri atau dari alam bawah sadar. Oleh karena
itu, kreativitas lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pengalaman untuk
mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas individu seseorang secara
terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.
MENGAPA MANUSIA BERKREASI?
Para ahli psikologi tidak sependapat
mengenai kebutuhan dan motif dasar yang dimiliki manusia untuk berkreasi.
Meskipun demikian, imbalan dan penghargaan nyata yang dapat diamati dapat
diidentifikasikan sebagai motif manusia untuk berkreasi. Manusia yang menjadi
lebih kreatif akan menjadi lebih terbuka pikirannya terhadap gagasannya sendiri
maupun gagasan orang lain. Sekalipun beberapa pengamat yang memiliki rasa humor
merasa bahwa kebutuhan manusia untuk menciptakan berasal dari keinginan untuk
“hidup diluar kemampuan mereka”, namun penelitian mengungkapkan bahwa manusia
berkreasi adalah karena adanya kebutuhan dasar, seperti: keamanan, cinta, dan
penghargaan. Mereka juga termotivasi untuk berkreasi oleh lingkungannya dan
manfaat dari berkreasi seperti hidup yang lebih menyenangkan, kepercayaan diri
yang lebih besar, kegembiraan hidup, dan kemungkinan untuk menunjukkan
kemampuan terbaik mereka.
HAMBATAN UNTUK MENJADI LEBIH KREATIF
Kebiasaan:
Kebiasaan adalah reaksi dan respons
yang telah kita pelajari untuk bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau
mengambil keputusan terlebih dahulu. Biasanya sulit dan tidak enak mengubah
suatu kebiasaan, apakah kebiasaan itu baik atau buruk.
Waktu:
Kesibukan merupakan salah satu
alasan orang untuk tidak menjadi kreatif. Di lain pihak, ada orang yang
mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif dengan mencari waktu dari 24 jam
yang sama yang tersedia bagi setiap orang.
Dibanjiri Masalah:
Sebagian dari kita merasa bahwa kita
berhadapan dengan begitu banyak masalah yang penting dimana kita tidak
mempunyai cukup waktu dan tenaga untuk mengatasi beberapa masalah secara
kreatif. Kita lalu mengabaikan semua masalah dan tidak mau mengolahnya dengan
otak kita.
Tidak Ada Masalah:
Kita adalah makhluk pemecah masalah
yang terus-menerus menghadapi dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah
kita dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan, maka kita tidak akan
pernah mengenal masalah tersebut dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah
mempunyai masalah.
Takut Gagal:
Kegagalan dapat berbentuk
pengasingan, kritik, kehilangan waktu, kehilangan pendapatan, atau kecelakaan.
Akan tetapi, lebih baik gagal daripada tidak pernah mencoba sama sekali.
Kebutuhan akan Sebuah Jawaban
Sekarang:
Manusia tidak mau mengalami
kesulitan karena tidak memilik suatu jawaban langsung. Ketika suatu masalah
dikemukakan, kita secara langsung memberikan sebuah pemecahan. Hanya jika
pemecahan pertama tidak berjalan, barulah kita mau mencoba cara yang lain.
Kegiatan Mental yang Sulit
Diarahkan:
Banyak diantara kita menemukan
kenyataan bahwa mengerahkan tenaga fisik jauh lebih mudah dibandingkan dengan
mengerahkan tenaga mental. Kita biasanya melaksanaan pekerjaan kita selama
periode waktu yang cukup lama dengan hanya sedikit berpikir.
Takut Bersenang-senang:
Bagian proses pemecahan masalah
secara kreatif mencakup kegiatan-kegiatan yang bersifat santai seolah-olah
main-main, tetapi dipikirkan dan dipertimbangkan secara serius. Barangkali
ketidaksempatan kita untuk bersantai pada waktu memecahkan masalah ada
kaitannya dengan besarnya masalah yang kita hadapi atau adanya perasaan tidak
aman yang kita rasakan bila menghadapi suatu masalah.
Kritik Orang Lain:
Secara tak sengaja kreativitas
sering terhambat oleh kritik-kritik orang lain. Bila suatu gagasan baru
diperkenalkan, kebanyakan gagasan tersebut sering dipatahkan dan diobrak-abrik
orang lain. Memang kadangkala hal tersebut penting untuk membantu orang supaya
tetap berpijak pada kenyataan, namun seharusnya kritik-kritik tersebut dapat
menjadi pendorong bagi perbaikan kreativitas Anda sendiri.
BAGAIMANA MEMUNCULKAN GAGASAN
KREATIF?
Kuantitas Gagasan:
Teknik-teknik kreatif dalam berbagai
tingkatan keseluruhannya bersandar pada pengembangan pertama sejumlah gagasan
sebagai suatu cara untuk memperoleh gagasan yang baik dan kreatif.
Kecenderungan manusia untuk mendapatkan gagasan, pemecahan, atau penjelasan
pertama yang muncul dan melekat dalam pikiran merupakan kerugian besar bagi
kreativitas. Jika masalahnya kecil seperti misalnya apa yang dihidangkan untuk
makan siang, maka pendekatannya mungkin tepat. Akan tetapi, bila masalahnya besar
dimana kita ingin mendapatkan pemecahan baru dan orisinal, maka kita
membutuhkan banyak gagasan untuk dipilih.
Teknik Brainstorming:
Teknik brainstorming mungkin
merupakan cara yang terbanyak digunakan, tetapi juga merupakan teknik pemecahan
kreatif yang tidak banyak dipahami. Banyak orang mempergunakan istilah brainstorming
untuk mengacu pada suatu proses yang menghasilkan suatu gagasan baru, atau
menggunakan istilah tersebut untuk mengacu pada suatu kumpulan proses pemecahan
masalah. Sebenarnya teknik brainstorming adalah kegiatan yang menghasilkan
gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan tersebut
mendorong timbulnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang menyimpang liar, dan
berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan gagasan yang
baik dan kreatif. Teknik ini cenderung menghasilkan gagasan baru yang orisinal
untuk menambah jumlah gagasan konvensional yang ada.
Sinektik:
Analogi telah lama digunakan sebagai
salah satu alat bantu bagi proses penyusunan secara kreatif. Sinektik merupakan
suatu metode atau proses yang menggunakan metafora dan analogi untuk
menghasilkan gagasan kreatif atau wawasan segar ke dalam permasalahan. Guna
menghentikan kebiasaan lama serta gagasan usang dan untuk memperkenalkan
suasana rileks ke dalam proses penggalian ide, maka proses sinektik mencoba
membuat yang “asing” menjadi “akrab” dan juga sebaliknya.
Memfokuskan Tujuan:
Dr. Maxwell dalam bukunya Psycho
Cybernetics menguraikan metode untuk mencapai hasil yang diharapkan secara
kreatif. Buku tersebut menguraikan pengalaman membentuk pola reaksi baru yang
otomatis melalui imajinasi. Caranya adalah dengan berbuat seolah-olah apa yang
diinginkan akan terjadi besok, telah terjadi saat ini. Apabila proses itu
dilakukan secara berulang-ulang, maka pikiran Anda akan terpusat ke arah tujuan
yang dimaksud dan melibatkan automatic servo-mechanism Anda. (bsb/dni)
Sumber :
04 November 2008
0 komentar:
Posting Komentar